20110924

ANALISIS SEMIOTIK RIFATERE TERHADAP PUISI ZUHAI BIN ABI SULMA


A. Latar Belakang Masalah

Puisi adalah salah satu bentuk karya sastra yang memiliki banyak makna dan makna yang terkandung dalam puisi memiliki lautan makna tergantung pembaca ingin menggunakan teori  apa untuk membedah makna tersebut. Puisi merupakan ungkapam perasaan penulis yang diterjemahkan dalam susunan kata-kata yang membuat bait-bait berirama dan memiliki makna yang dalam. Dari segi penulisan, puisi adalah karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberui irama dengan bunyi yang padu dan pemlihan kata-kata kias atau imajinatif. Dari definisi diatas tampak jelas bahwa pemlihan atau penggunaan kata-kata dalam puisi bukan merupakan kata-kata yang biasa kta gunakan dalam percakapan sehari-hari. Dalam puisi menggunakan kata yang memiliki kekuatan dalam pengucapannya dan juga makna yang luas. Kata berkonotasi merupakan  kata yang sering digunakan dalam puisi. Hal ini menyebabkan puisi menjadi lebih susah dimengerti karena ada makna yang harus dibongkar berdasarkan pemikiran penyair.

ISLAM PADA MASA NABI DAN PARA SAHABAT


1. KEHIDUPAN NABI MUHAMMAD
Quraisy adalah sebuah suku yang sangat terhormat di bangsa arab salah satu keturunan nabi isma’il terdapat seseorang yang berkuasa bernama Fihr yang nama lainnya adalah quraisy. Pada abad ke lima masehi, salah seorang keturunan quraisy yang bernama qusay berhasil menyatukan suku-suku quraisy yang bertempat tinggal di hijaz dan menguasai ka’bah mereka mendirikan dar al-nadwah (gedung musyawarah) sebagai tempat berkumpulnya pemuka-pemuka suku quraisy memusyawarahkan kepentingan umum. Di  tempat inilah quraisy menjalankan urusan administrasi pemerintahannya ia memasaka air dan makanan untuk para penziarah selama musim haji. Dengan cara demikian ini ia membuktikan sebagai penguasa yang cakap dan  bijaksana. 

Sepeninggal qusaay anaknya yang bernama abdud dar, menjadi penguasa hujaz ia menjadikan mekkah sebagai pusat pemerintahannya. Sepeninggal abdud dar terjadilah pembagian kekuasaan antara putranya dengan putre saudaaranya, abdu manaf. Putra abdu manaf yang bernama abdus syam menangani urusan administrasi dan keuangan sedangkan putra abdus syam menangani irusan militer. Selanjutnya abdus syam menyerahkan kekuasaannya kepada saudaranya yang bernama hasyim, seorang yang cakap dalam bidang militer lantaran dan keperkasaannya. 

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | SharePoint Demo